Potensi.News, (Tanjungpinang) – Dunia perdagangan beras di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) khususnya Tanjungpinang dan Bintan lagi tidak baik-baik saja, itu di karenakan kenaikan harga beras sejak 2 bulan yang lalu. Namun yang lebih memprihatinkan oknum pengusaha beras LS (nama inisial) di duga menjual beras oplosan kepada konsumennya.
Menurut pengakuan beberapa narasumber, Sabtu 21/10/23 yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan “Pengoplosan beras tersebut sudah di lakukan oleh Ls sejak dari lama. Saya bekerja di Cv. Ams gudang beras km 7 sejak tahun 2013 dan seingat saya sejak saya masuk kerja, Ls sudah melakukan pengoplosan beras di gudang beras km 7” ucap narasumber.
“Beras-beras oplosan itu lanjut narasumber, di distribusikan ke sejumlah besar supermarket dan minimarket serta toko-toko sembako yang ada di kota Tanjungpinang – Bintan, dan ke pulau-pulau di Kepri. Bukan hanya di situ, ke provinsi lain juga ada, Kalimantan dan Sumatra Selatan dengan cara via kapal laut (Kapal kayu), ada yang dari pelabuhan resmi, pelabuhan tikus (tidak resmi) dan pelabuhan pribadi. Saya juga siap menunjukan Supermarket/minimarket dan toko mana saja yang di antar dari gudang beras km 7 milik Ls, pelabuhan-pelabuhannya untuk ke luar pulau juga saya tau dimana saja” ungkap narasumber.
Narasumber dengan terperinci menjelaskan ” beras-beras yang akan di oplos kebanyakan masuk dari pelabuhan Tanjung uban – Bintan, sering di sebut pelabuhan eng-eng (nama samaran). Beras-beras itu kadang ada merek, terkadang juga tidak ada merek serta ada juga tulisan Produk of India, Thailand, dan Vietnam di karungnya. Ada juga dari gudang Bulog km 5 Tanjungpinang. Bukan hanya beras, terkadang gula pasir 1 karung yang sudah lembek/mencair akan di campur dengan 2 karung gula pasir yang masih bagus, dengan tujuan gula pasir yang sudah mencair itu bisa di pasarkan lagi” jelas Narasumber.
Sementara dari yang kita ketahui, pemerintah kota Tanjungpinang bersama instansi yang terkait mendatangi toko beras milik Ls, guna untuk mengecek harga beras. Selasa, 24/10/23 siang. Pertanyaannya, kenapa sejak viralnya video beras di duga oplosan di gudang km 7 milik Ls, tidak ada yang sidak ke gudang tersebut, dan hanya ke toko tempat penjualan saja. Sedangkan jarak toko ke gudang beras cukup hanya berjalan kaki saja/berapa blok ruko, dan tentunya jika hanya ke toko beras milik Ls, sama saja seperti datang ketoko-toko penjual sembako biasa di pasar.
Mengetahui apa yang di lakukan pemerintah dan APH selama ini, narasumber berani untuk bersama-sama pemerintah dan APH berkolaborasi untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di gudang km 7 milik Ls.
“Kami siap membantu pemerintah dan penegak hukum, apa pun itu resikonya. Mari kita sama-sama ke gudang km 7, bukan ke kantor atau pun ke toko beras LS, biar kami bisa tunjukan apa yang kami kerjakan selama ini di gudang itu. Walau pun Ls saat ini menyembunyikan bukti-bukti pengoplosan beras, namun kami yakin, kami bisa membuktikannya di sana. Kita dialog terbuka di sana bersama-sama, hadirkan Ls dan rekan-rekan media juga. Melalui media, biar masyarakat tau, keinginan kami yang mengoplos beras, atau kami hanya menjalankan perintah Bos (Ls). Kami juga minta di hadirkan Disnaker Kota Tanjungpinang, yang menipu kami untuk menanda tangani surat pernyataan bahwa kami yang bersalah mengoplos beras tanpa sepengetahuan Ls serta meminta maaf. Dengan adanya surat pernyataan itu lah kami menjadi tersangka pengoplosan beras yang telah terjadi bertahun-tahun” Tegas Narasumber.
Mendengar kesaksian para narasumber, tentu hal itu sungguh mengejutkan. Bagaimana Aparat Penegak Hukum (APH) kita (dalam hal ini Polresta Tanjungpinang) serta instansi yang terkait bisa kecolongan dengan tindakan oknum pengusaha di duga pengoplos beras.
Untuk lebih lanjut, awak media ini bersama tim dan narasumber akan menelusuri supermarket dan minimarket serta toko-toko sembako di Tanjungpinang dan Bintan yang beras-berasnya di distribusikan oleh CV. Ams gudang beras km 7 milik Ls. Serta akan ke pelabuhan-pelabuhan yang di maksud dari narasumber.
Sementara itu, media ini mengkonfirmasi AKP Mohammad Darma Ardiyaniki, S.T.K, S.I.K, M.Sc., Kasatreskrim Polresta Tanjungpinang, senin 23/10/23 lalu. Namun sampai sekarang belum memberikan tanggapan. (Red/tim)
Bersambung…….